Tiga Tokoh PBB Mendatangi Kediaman Wapres soal Reshuffle Kabinet

Metrotvnews.com, Bogor: Situasi di sekitar kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Ahad (6/5) kian ramai. Hal ini masih terkait rencana SBY mereshuffle kabinetnya. Di depan kediaman SBY tampak puluhan wartawan dan kendaraan stasiun televisi yang siap sedia untuk menyiarkan secara langsung jika sewaktu-waktu SBY mengumumkan kabinet barunya. Namun, kemungkinan besar SBY tidak akan mengumumkan kabinet barunya pada hari ini.

Sabtu kemarin, SBY telah memanggil beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu antara lain Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa. Sebelumnya SBY menyatakan reshuffle kali ini tidak akan drastis dan hanya akan melibatkan kementerian yang penting saja. Namun kemarin, telah dipanggil lima nama-nama baru. Mereka yaitu politisi Andi Mattalata, Pelaksana Tugas Jampidsus Hendarman Supanji, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy, mantan Rektor ITS M. Nuh dan mantan Dirut PT Dirgantara Indonesia Jusman Syafii Djamal.

Ribut-ribut reshuffle kabinet ternyata tak hanya terjadi di kediaman Presiden. Tiga tokoh Partai Bulan Bintang (PBB) mendatangi kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla di Menteng, Jakarta Pusat. Ketiga tokoh tersebut yaitu Ketua Umum PBB M.S. Ka'ban, Ali Mochtar Ngabalin dan Yusron Izha Mahendra. Seusai bertemu, kepada wartawan, M.S. Ka'ban membantah pertemuan hari ini untuk membahas reshuffle kabinet. Menurutnya, ini hanya silaturahmi biasa.

Sebelumnya, PBB telah mengadakan rapat di kediaman Ketua Umum M.S. Ka'ban. Rapat tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi dukungan partai terhadap Presiden SBY sekaligus membahas jika PBB tidak mendapat posisi dalam kabinet yang baru. Namun, PBB masih menunggu kepastian sehubungan dengan digesernya kader PBB Yusril Ihza Mahendra dari posisi Menteri Sekretris Negara. Tetapi pada akhirnya, PBB memahami bahwa reshuffle kabinet adalah murni hak prerogatif presiden. "Keputusan kami serahkan kepada Presiden," tegas Ali Mochtar Ngabalin.(NTF)

Sumber : www.metrotvnews.com

Share this

Share on FacebookTweet on TwitterPlus on Google+